Kamis, 20 Juli 2017

Resensi Novel Supernova = Intelegensi Embun Pagi

Judul buku  : Intelegensi Embun Pagi
Penulis  : Dewi Lestari (Dee)
Halaman buku  : 724 halaman
Penerbit  : Bentang Pustaka
Tahun Terbit  : 2016

Sinopsis
Setelah mendapat petunjuk dari upacara Ayahuasca di Lembah Suci Urubamba, Gio berangkat ke Indonesia. Di Jakarta, dia menemui Dimas dan Reuben. Bersama, mereka berusaha menelusuri identitas orang di balik Supernova sekaligus mencari jejak DivaHingga akhirnya dalam babak ini mempertemukan Gio dengan sosok hecker bernama Toni alias Mpret.   



Sementara di Bandung, pertemuan Bodhi dan Elektra mulai memicu ingatan mereka berdua tentang tempat bernama Asko. Karena rasa penasaran Bodhi yang kuat akan tempat bernama Asko, akhirnya Elektra meminta tolong pada Ibu Sati untuk menjadi perantara antara dirinya dengan Bodhi saat akan memasuki Asko untuk kedua kalinya.

Namun, kejadian yang tak terduga membuat Bodhi dan Elektra terpental keluar dari Asko. Saat tersadar Elektra sudah tak bisa bergerak karena sekujur tubuhnya melemas. Hal ini dimanfaatkan Ibu Sati dan Simon untuk menghancurkan Asko dengan membakarnya melalui diri Elektra.

Sedangkan Zarah, yang pulang ke desa Batu Luhur setelah sekian lama melanglang buana, kembali berhadapan dengan misteri hilangnya Firas, ayahnya. Dia bertemu dengan Gio, yang awalnya dikirim Paul untuk mencari tahu keadaannya. Tapi, seiring waktu berlalu Gio merasakan ada perasaan spesial terhadap Zarah Amala. Begitu juga sebaliknya. Tapi Zarah berusaha menampik perasaannya, karena masih belum bisa menerima bahwa ayahnya telah meninggal.

Sementara itu, dalam perjalanan pesawat dari New York menuju Jakarta, teman seperjalanan Alfa yang bernama Kell mengungkapkan sesuatu yang tidak terduga. Yakni identitas Ishtar Summer (Star) sebagai seorang Sarvara yang paling kuat. Cinta membutakan segalanya. Itu terjadi ketika Alfa memutuskan untuk menyeberang ke sisi Sarvara. Beruntung hal tersebut bisa digagalkan. Setelah kematian Alfa sebagai Peretas Mimpi untuk sementara posisinya digantikan oleh Toni atau dulunya disebut Fonix.

Dari semua kejadian yang terjadi, keterhubungan antara mereka perlahan terkuak. Identitas dan misi mereka akhirnya semakin jelas. Yakni menjemput kelahiran Peretas Puncak atau Permata. Kunci kelahiran peretas terakhir  ada di tangan Peretas Gerbang dan Peretas Kunci, yakni Zarah dan Gio. Mereka adalah pasangan yang komplementer.

Kelebihan
Sebuah novel fiksi yang menyajikan kisah petualangan dicampur kisah percintaan, kepercayaan hingga penghianatan yang mampu mengaduk-aduk emosi pembacanya. Secara keseluruhan gaya bahasa yang dikemas Dee sangat ringan, menarik, dan tidak terlalu terbelit. Hal ini pasti mudah dipahami oleh semua kalangan usia, meski tidak membaca seri Supernova sebelumnya, dalam edisi Intelegensi Embun Pagi pembaca pun sudah bisa langsung paham.

Kekurangan
Di beberapa alur cerita ada adegan yang mengantung. Misalnya, pertemuan antara Bong dengan Ferre yang kisahnya tidak berakhir secara tuntas. Kemudian di endingnya yang menurut saya belum selesai, jadi sempat saya berfikir apakah seri Supernova masih ada lanjutannya?. Entahlah.

1 komentar: